Dengan mengucap syukur alhamdulillah, akhirnya pada tahun 2018, PSHT STAN mengantarkan calon warga baru untuk disahkan sebagai warga PSHT. PSHT STAN yang saat itu menggunakan fasilitas Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Purnawarman yang berlokasi di Kebayoran Baru jakarta Selatan, menginduk ke Ranting Kebayoran Lama, Cabang jakarta Selatan. Hal ini terjadi karena di Kebayoran Baru tidak ada Ranting PSHT yang aktif, dan lagi, PSHT STAN saat itu tidak berlokasi di Bintaro sebagaimana seharusnya lokasi kampus STAN. Hal tersebut terjadi karena mahasiswa Diploma IV yang mengikuti latihan, melakukan kegiatan perkuliahan di BPPK Purnawarman.
Dalam perjalanannya, latihan di PSHT STAN diikuti oleh 9 siswa. Dik Arief, Dik Bob, Dik Fika, Dik Dinil, Dik John, Dik Kukuh, Dik Mujib, Dik Putranto, dan Dik Ridho. Sebagaimana kondisi di tempat latihan lain, pasang surut semangat pun terjadi, Dik Bob akhirnya pamit untuk istirahat dari latihan karena kesibukannya sebagai "tangan kanan' orang nomor 1 di BPPK Purnawarman kala itu. Dik Arief harus merelakan mengurungkan niatnya untuk disahkan menjadi warga PSHT karena cedera yang menghampiri menjelang tes kenaikan tingkat sabuk putih. Dik Putranto dan Dik Ridho pun undur diri karena ada keperluan pribadi lain yang lebih membutuhkan perhatiannya. Sedangkan Dik Mujib, dipindah lokasi latihan ke Rayon MPR, Cabang Jaksel agar lebih terjangkau dari rumahnya yang daerah Bekasi.
Dari kesembilan siswa yang berlatih bersama itu, akhirnya empat siswa berhasil mencapai titik akhir latihan sebagai siswa, yakni, Dik Dinil, Dik Fika, Dik John, dan Dik Kukuh. Keempatnya disahkan sebagai warga PSHT di cabang Jaksel pada tahun 2018 lalu. Tentu kebahagiaan kami rasakan menyambut saudara-saudara baru tersebut.
Tentu kami tak boleh lupa kacang akan kulitnya, karena dalam perjalanan 2 tahun latihan. Staf kepelatihan di PSHT STAN sangat terbatas sumber daya manusianya. Saat itu, yang aktif melatih hanya ada Mas Agus, Mas Wildan, Mas Heri, dan Mas Wahyu. Di tengah kesibukan pribadi beliau berempat di tempat kerja yang sering lembur dan ada agenda mendadak, tentu latihan menjadi tidak kondusif. Di sinilah kami, para staf kepelatihan PSHT STAN merasakan begitu eratnya persaudaraan di PSHT. Kenapa begitu? Ya, Saudara-saudara kami akhirnya datang berduyun-duyun membantu kelancaran proses latihan di PSHT STAN.
Sebut saja saudara-saudara dari PSHT Rayon Cirendeu dan Rayon Pondok Ranji (Ranting Ciputat Timur), saudara-saudara dari PSHT Rayon Ceger (Ranting Pondok Aren), saudara-saudara PSHT Ranting Kebayoran Lama, dan PSHT Cabang Jakarta Selatan, dan tentu beberap asaudara-saudara lain yang tidak dapat kami sebut satu per satu, semoga keringat dan lelah njenengan dalam mengabdi di PSHT diganti oleh Allah dengan pahala dan rejeki yang berlimpah berkah. Aamiin.
Beliau-beliau lah yang sangat berperan dalam mengantarkan para siswa sampai disahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar